Bagaimana memaksimalkan keuntungan dengan strategi scalping FTT

Perdagangan waktu tetap, atau FTT (fixed time trading), adalah konsep yang melibatkan pembuatan prediksi harga selama periode yang telah ditentukan, biasanya dalam beberapa menit atau jam. Tidak sama seperti perdagangan standar, FTT memungkinkan trader memperkirakan kemungkinan harga naik atau turun tanpa menentukan level. Konsep FTT dapat diterapkan ke pasar apa pun, termasuk cryptocurrency, forex, saham, dan komoditas. Jika prediksinya benar, trader akan menerima bonus. Namun jika salah, trader hanya akan kehilangan dana yang didepositokan. Kemungkinan ini membantu dalam membatasi risiko dan menghitung potensi kerugian untuk para trader. Karena perdagangan waktu tetap umumnya diterapkan dalam jangka waktu pendek, trader banyak menggunakan berbagai strategi scalping.

Percayakah Anda bahwa scalper (trader yang menggunakan pendekatan scalping) dapat membuka lebih dari 100 perdagangan dalam satu hari?

Strategi #1

Strategi satu ini menjadi strategi scalping forex yang banyak digunakan berdasarkan dua indikator paling populer – birelative strength index (RSI) dan exponential moving average. Salah satu kelebihannya adalah trader dapat menggunakan pengaturan indikator standar – periode 14 untuk RSI dan periode 50 dan 200 untuk moving average eksponensial (EMA). Pendekatan ini harus digunakan pada periode 1 menit hingga 5 menit.

Catatan: setelah Anda menguasai ide ini, Anda dapat mengubah menyesuaikan indikator dan mencobanya pada time-frame lainnya.

Strategi ini memungkinkan untuk meramalkan kenaikan dan penurunan harga:

  • Harga mungkin naik (1) ketika EMA 50 periode naik ke angka EMA 200 periode, harga tetap berada di bawah EMA terpanjang, dan RSI berada pada zona oversold (di bawah 30).
  • Harga mungkin turun ketika EMA 50 periode jatuh di bawah EMA 200 periode, harga tetap berada di atas EMA terpanjang, dan RSI berada pada zona overbought (di atas 70).
Strategi hibrid dalam trading

Strategi scalping standar mencakup order stop-loss dan take-profit, yang tidak diterapkan selama perdagangan waktu tetap. Oleh karena itu, untuk memastikan harga tidak berbalik pada saat perdagangan Anda berakhir, Anda harus mengukur rata-rata tingkat volatilitas.

Strategi #2

Ini adalah strategi scalping lainnya dengan penggunaan moving average yang juga termasuk indikator Average Directional Index (ADX). Anda mungkin sadar bahwa banyak strategi pengambilan sampel menggunakan moving average meskipun sinyal yang digunakan adalah tertunda dan scalping memerlukan keputusan cepat. Anda lebih baik menggunakan pendekatan ini saat harga bergerak dalam tren yang solid, karena mungkin gagal saat berkonsolidasi dan bergerak dalam kisaran yang sempit.

Sekali lagi, Anda dapat menggunakan pengaturan standar – 14 untuk perataan ADX dan 14 untuk panjang DI, periode 7 untuk exponential moving average pendek, dan periode 9 untuk exponential moving average yang lebih panjang.

Teori mengatakan strategi ini bekerja pada time-frame hingga 5 menit. Namun, Anda dapat meningkatkan nilai pengaturan dan mencobanya di grafik periode yang lebih panjang.

Kriteria berikut harus dipenuhi untuk memprediksi kenaikan dan penurunan harga:

  • Kenaikan harga dapat terjadi ketika EMA 7 periode bergerak di atas EMA 9 periode, harga tetap di atas rata-rata pergerakan terpendek, indikator ADX menembus di atas level 30, dan harga menguji ulang EMA terpendek (1).
  • Penurunan harga dapat terjadi ketika EMA terpendek berada di bawah EMA terpanjang, harga tetap berada di bawah EMA terpendek, indikator ADX melewati level 30 dari atas ke bawah, dan harga menguji ulang EMA 7 periode.

Seperti strategi pertama, Anda harus menentukan volatilitas rata-rata dan volume perdagangan saat ini untuk memastikan harga tidak akan berbalik arah saat perdagangan berakhir.

Bagaimana cara memulai trading dengan $200 dengan risiko minimal
Jangan biarkan anggaran yang kecil menghalangi Anda untuk trading! Pelajari cara memulai trading dengan $100 atau $200 dan dapatkan hasil maksimal dari uang ini!
Baca selengkapnya

Strategi #3

Pada strategi scalping ketiga, Anda bisa menggunakan indikator volatilitas Bollinger Bands dan momentum stochastic oscillator. Seorang trader harus menentukan kisaran harga normal dan menemukan kondisi saat berada di luarnya.

Teori menyarankan trader menggunakan Bollinger Bands dengan periode 20 dan standar deviasi 2 dan stochastic oscillator dengan %K 14, %D smoothing 3, dan %K smoothing 5.

Berdasarkan strategi:

  • Harga mungkin naik (1) saat jatuh di bawah garis bawah indikator Bollinger tetapi berbalik dan menutup di atasnya, dengan stochastic oscillator berada di bawah 20 (area oversold).
  • Harga mungkin turun saat naik di atas garis atas, berbalik arah, dan tutup di bawahnya saat stochastic oscillator berada di atas 80 (area overbought).

Seorang trader harus ingat bahwa strategi tersebut harus diterapkan pada time-frame yang rendah.

Kesimpulan

Scalping adalah pendekatan trading yang rumit. Meskipun perdagangan waktu tetap (FTT) memiliki risiko lebih rendah daripada perdagangan standar, hal itu hanya dapat diperoleh dengan menerapkan teknik scalping yang bijak. Sebelum menggunakan pendekatan scalping dalam perdagangan riil, periksalah di akun demo untuk mengembangkan strategi scalping terbaik Anda.

Sumber:

Scalping: Definition in Trading, How Strategy Is Used and Example, Investopedia

Scalping (Day Trading Technique), CFI

<span>Suka</span>
Bagikan
ARTIKEL TERKAIT
4 min
Perdagangan Momentum: penjelasan & strategi untuk pemula
4 min
Strategi mana yang dapat digunakan pada saat Natal?
4 min
Strategi trading George Soros
4 min
Panduan Risk-Adjusted Return dan Rasio Sharpe 
4 min
Bagaimana mengetahui apakah strategi trading itu menguntungkan
4 min
Strategi VS sistem perdagangan: apa bedanya?

Membuka halaman ini di aplikasi lain?

Batal Buka