Interest coverage ratio

Dalam artikel ini, kami akan membahas serba-serbi mengenai interest coverage ratio, termasuk formula, kegunaan, dan jenis-jenisnya. Tidak lupa kami juga akan memberikan contohnya kepada Anda. 

Raih profit dalam 1 menit
Trading sekarang

Definisi interest coverage ratio

Interest coverage ratio adalah rasio hutang dan profitabilitas untuk menilai apakah suatu bisnis dapat dengan mudah menutupi bunga atas hutang yang ada. Untuk menghitung interest coverage ratio, Anda dapat menggunakan rumus khusus di bawah ini. Kreditur dan investor menggunakan rumus tersebut untuk menentukan apakah risiko gagal bayar perusahaan atas hutang saat ini atau pinjaman masa depan yang tinggi.

Rumus

Rumus untuk menghitung interest coverage ratio sangat sederhana. Anda hanya harus membagi laba sebelum bunga dan pajak atau earnings before interest and taxes (EBIT) dengan beban bunga atau interest expense untuk periode tertentu.  

Interest Coverage Ratio = EBIT / Beban Bunga

Intisari

  • Kemampuan perusahaan untuk melunasi bunga pinjaman saat ini diukur dengan menggunakan interest coverage ratio.
  • Rasio cakupan bunga juga disebut times interest earned (TIE).
  • Dari pada menggunakan EBIT untuk menentukan rasio, penerapan metode lainnya dapat menggunakan EBITDA atau EBIAT.

Memahami interest coverage ratio

Istilah “coverage” dalam  interest coverage ratio berkaitan dengan tahun fiskal atau kuartal selama pembayaran bunga dapat dipenuhi dengan menggunakan arus kas masuk perusahaan. Aspek-aspek tersebut menunjukkan seberapa sering perusahaan dapat memenuhi kewajiban keuangannya.

15 istilah trading utama dengan kata-kata sederhana

Semakin kecil rasionya, semakin besar biaya terkait hutang perusahaan dan semakin sedikit kas yang tersedia untuk penggunaan lain. Kemampuan perusahaan untuk menutupi biaya bunga mungkin diragukan jika interest coverage ratio di bawah 1,5.

Fungsi interest coverage ratio 

Bisnis apa pun harus terus-menerus mengkhawatirkan pembayaran bunga. Ketika sebuah perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya, maka hutang tambahan diambil atau cadangan kas harus digunakan, yang mana akan jauh lebih baik diinvestasikan dalam investasi modal atau disimpan untuk masa krisis.

Mulai dari $10, hasilkan hingga $1000
Trading sekarang

Meneliti interest coverage ratio dapat memberikan informasi berharga tidak hanya tentang posisi keuangan perusahaan saat ini tetapi juga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang status dan di masa depan. Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban berbunga merupakan indikator solvabilitas dan faktor pengembalian penting bagi pemegang saham.

Investor dapat menentukan apakah interest coverage ratio naik, turun, atau tetap konsisten dengan melihatnya setiap tiga bulan dalam lima tahun terakhir. Metode tersebut bagus untuk mengukur kondisi keuangan jangka pendek perusahaan.

Uji kemampuan trading Anda!
Ikuti kuis mingguan kami dan dapatkan 100% pada deposit Anda
https://blog.binomo-brokers.com/id/quiz/

Contoh interest coverage ratio

Bayangkan sebuah perusahaan yang memperoleh pendapatan $525.000 selama kuartal tertentu dan berutang pinjaman yang membutuhkan pembayaran sebesar $20.000. Beban bunga bulanan perlu dikalikan tiga menjadi pembayaran triwulanan sebelum menghitung rasio cakupan bunga.

Interest coverage ratio perusahaan tersebut adalah $525.000 / $60.000 ($20.000 x 3), yaitu 8,75. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan sedang tidak mengalami masalah likuiditas.

Titik balik di mana kreditur kemungkinan besar menolak untuk memberikan uang tambahan kepada perusahaan karena risiko kebangkrutannya dapat jadi sangat tinggi umumnya dianggap sesuai dengan interest coverage ratio sekitar 1,5.

Jika rasio perusahaan kurang dari satu, perusahaan harus meminjam uang tambahan atau menggunakan sebagian dari kepemilikan kasnya, yang akan mungkin akan sulit karena alasan di atas. Jika tidak, bisnis tersebut terancam bangkrut bahkan jika profitnya makin memburuk hanya dalam jangka satu bulan.

Jenis-jenis interest coverage ratios

Sebelum memeriksa rasio perusahaan, penting untuk mempertimbangkan dua kategori interest coverage ratio. Perubahan tersebut merupakan hasil dari modifikasi EBIT.

EBITDA

7 tips berguna untuk membantu anda mengatasi overtrading

Menghitung interest coverage ratio cenderung menggunakan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) daripada EBIT. Perhitungan EBITDA seringkali memiliki pembilang yang lebih besar daripada perhitungan EBIT karena varian ini tidak termasuk penyusutan dan amortisasi.

EBIAT

Alternatif lain mengganti EBIT adalah dengan earnings before interest after taxes (EBIAT), mengakibatkan penghapusan pembayaran pajak dari pembilang untuk memberikan gambaran yang lebih benar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunganya.

Kelemahan interest coverage ratio

Interest coverage ratio memiliki beberapa batasan yang harus diketahui oleh setiap investor sebelum menggunakannya. Salah satu kelemahan utama adalah cakupan bunga bervariasi secara signifikan ketika membandingkan perusahaan lintas sektor. Rasio cakupan bunga 2 terkadang dianggap sebagai tolok ukur yang dapat diterima untuk bisnis mapan di sektor tertentu, seperti perusahaan utilitas.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ)

Mari simak beberapa pertanyaan populer seputar interest coverage ratio.

Apa yang interest coverage ratio katakan tentang Anda?

Interest coverage ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk mengelola hutang dan menilai kesehatan keuangannya.

Bagaimana cara menghitung interest coverage ratio?

Interest coverage ratio dapat dihitung dengan membagi EBIT dengan pengeluaran bunga (harga uang pinjaman) selama periode tertentu, biasanya dalam setahun.

Apa maksud dari interest coverage ratio yang baik?

Rasio di atas 1 menunjukkan bahwa bisnis dapat membayar bunga pinjamannya dengan menggunakan keuntungan atau telah menunjukkan kemampuan untuk mempertahankan pendapatan pada tingkat yang sama dari waktu ke waktu. Sementara nilai ICR 1,5 bisa menjadi batas minimum yang dapat diterima, investor dan analis lebih memilih rasio 2 atau lebih tinggi.

Apa maksud dari interest coverage ratio yang buruk?

Setiap nilai di bawah 1 dianggap sebagai ICR yang buruk karena menunjukkan bahwa laba perusahaan yang ada tidak mampu melunasi hutangnya. Bahkan dengan ICR 1,5, masih tidak mungkin sebuah bisnis akan mampu membayar biaya bunganya terus menerus, terutama jika rentan terhadap fluktuasi pendapatan periodik atau siklis.

Kesimpulan

Apa Itu GBP?

Baik perusahaan maupun pemberi pinjaman mendapatkan manfaat dari interest coverage ratio. Dengan menggunakan interest coverage ratio, pemberi pinjaman dapat menentukan stabilitas dan kemampuan keuangan perusahaan untuk melakukan pembayaran bunga sesuai jadwal. Oleh karena itu, semakin sederhana bagi debitur untuk menyeimbangkan pembayaran bunga atas beberapa pinjaman, semakin besar rasionya.

Interest coverage ratio digunakan dalam analisis tren, proses di mana bisnis memeriksa catatan keuangannya untuk mengidentifikasi tren. ICR dapat membantu mereka memahami pola sejarah dan memungkinkan mereka untuk memprediksi perkembangan masa depan. Perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kinerjanya dari waktu ke waktu.

Trading dengan profit hingga 90%
Coba sekarang
<span>Suka</span>
Bagikan
ARTIKEL TERKAIT
6 min
Perdagangan Opsi untuk Pemula
6 min
EBITA
6 min
7 tips cara menahan profit trading Anda lebih lama
6 min
Sekilas tentang manipulasi pasar saham
6 min
Arus kas vs. Arus dana: apa bedanya?
6 min
Fundamental saham dan cara kerjanya

Membuka halaman ini di aplikasi lain?

Batal Buka